Cuma Aku dan Pensilku yang Lagi Ngobrol


Kadang aku nggak tahu harus mulai dari mana. Jadi aku ambil pensil, duduk diam, dan biarkan tangan jalan duluan. Kadang hasilnya aneh, kadang malah jujur banget (jelek maksudnya). Tapi Setiap garis rasanya kayak percakapan kecil antara aku dan sesuatu di dalam kepala yang nggak bisa dijelaskan dengan kata-kata.


Ini bukan tentang hasil arsiran pensilku yang nggak rapi, jelek atau bahkan berantakan. Tapi tentang apa yang keluar waktu aku berhenti berpikir terlalu keras. Tentang… bagaimana aku mengambil satu per satu benang kusut yang ada di dalam kepala dan menuangkannya ke atas kertas.


Jadi maklumin ya, kalau hasilnya ala kadarnya.



Sebenarnya aku berhenti menggambar cukup lamaaaa banget. Selalu berlindung di balik kata ‘sibuk’. Dan ya, bener banget. Punya skill kalau nggak pernah dilatih bakal jadi omong kosong. Aku harus mulai belajar dari awal lagi kini. Tapi nggak apa-apa, semangat dulu aja.



Dari dulu, entah kenapa aku paling kesulitan menggambar cewek. Nggak tahu kenapa, nggak bisa aja.



Aku lebih sering mengalihkan stress dengan menggambar, tapi waktu hasilnya nggak sesuai harapan, malah tambah stress. Haha…




Oke cuma segitu doang hasilnya yang aku kumpulin selama sebulan belakangan.

0 comments:

Post a Comment

Apa pendapatmu tentang artikel di atas? Jangan lupa tinggalkan jejak!